Korean BBQ atau yang dikenal dengan istilah "Gogi-gui" adalah hidangan khas Korea yang memiliki sejarah panjang sejak zaman Goguryeo (37 SM – 668 M). Lebih dari sekadar makanan lezat, hidangan ini mencerminkan perjalanan panjang budaya kuliner Korea. Berikut beberapa fakta penting tentang asal-usul dan perkembangan Korean BBQ:

Asal Usul Tradisi Memanggang Daging

Asal Nomaden
Tradisi Korean BBQ berawal dari cara memasak daging di atas api terbuka yang dilakukan oleh suku nomaden Korea. Teknik ini membantu mereka bertahan di kondisi alam yang keras, sekaligus menjadi cikal bakal metode memasak khas Korea.

Era Joseon
Pada masa ini, dikenal hidangan "neobiani"—irisan daging sapi berbumbu yang disajikan untuk kaum bangsawan. Seiring waktu, hidangan ini berkembang menjadi bulgogi yang kita kenal saat ini, dengan cita rasa manis dan gurih yang khas.

Perkembangan Modern Korean BBQ

Abad ke-20
Setelah Perang Korea, restoran Korean BBQ mulai bermunculan dengan konsep panggangan meja. Konsep ini memungkinkan pelanggan memasak daging sesuai selera mereka sendiri, menciptakan pengalaman makan yang interaktif.

Penyebaran Global
Korean BBQ mulai terkenal di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, terutama di komunitas Korea di Los Angeles. Sejak saat itu, Korean BBQ menjadi tren global yang banyak dikombinasikan dengan variasi lokal di berbagai negara.

Filosofi di Balik Korean BBQ

Simbol Kebersamaan
Lebih dari sekadar makanan, Korean BBQ mencerminkan filosofi "jeong"—rasa kebersamaan dan kehangatan sosial dalam budaya Korea. Tradisi makan bersama di sekitar panggangan menjadi momen untuk berbagi cerita dan mempererat hubungan sosial.

Sudah Pernah Coba Korean BBQ?

Dari tradisi kuno hingga menjadi fenomena global, Korean BBQ tetap menjadi salah satu kuliner ikonik Korea. Bagaimana dengan Anda? Apa bagian favorit dari pengalaman menikmati Korean BBQ?

#KoreanBBQ #GogiGui #SejarahKoreanBBQ #KulinerKorea #Bulgogi #TradisiKorea #MakanBersama #Jeong #KoreanFood #BBQGlobalTrend

Tunggu sebentar...

Bagikan Artikel:

BANTUAN DAN PANDUAN

Tunggu sebentar
.
.
.